Minggu, 03 Februari 2013
Pustakawan Itu,,, ?
PUSTAKAWAN
? – Apaan Tuh ?
Pustakawan ? apaan tuh
? bukan maksud ngeremehin atau merasa diri Gue lebih jago dari Loe, sama sekali
enggak, kita sama – sama sharing aja disini, toh ilmu atau pengetahuan itu juga
sesuatu yang DIA titipkan terhadap siapapun tanpa memihak siapapun juga, jadi
nggak ada yang perlu dibanggakan, sepakat ?. begini Cuey, Gue yakin buanget banyak diantara Loe – loe
pada gak punya pemahaman yang cukup tentang apa itu Pustakawan, dan gak jadi
jaminan orang yang pernah kuliah di Ilmu Perpustakaan memiliki pemahaman yang
juga cukup tentang apa itu Pustakawan, begitu juga dengan dosen yang sekarang
atau pernah ngajar, gak ngejamin mereka paham betul tentang apa itu Pustakawan,
termasuk Gue kali ya? J. Kok bisa ? mending gak usah dibahas,
coz itu urusan mereka, kalau dibahas disini khawatir nanntinya gak keren nih
tulisan + bagi Gue takutnya ini tulisan malah punya kesan Dramatisir kayak
sinetron – sinetron akademis yang udah pernah beredar tapi jarang keliput. Ehm
– ehm, Mumpung Gue sendiri pernah kuliah di Ilmu Perpustakaan dan Informasi di
salah satu Universitas Yogyakarta + Mumpung pas kuliah waktu itu kerjaan Gue
Cuma bikin pusing dosen dan temen – temen, Insyaallah deh, pemaparan tentang
Pustakawan disini gak terlalu subjektif, toh sekali subjektif juga Insyaallah
gak maksa + malah bermakna. Amiin J
Bagi Gue, dan yang
bener, Pustakawan itu bukan usianya, gelarnya, gajinya, popularitasnya atau
jabatannya, bagi Gue Pustakawan itu Kontribusinya, Karyanya, Idenya, Semangatnya,
Kesabarannya, Keberaniannya, Pengorbanannya, dan Keikhlasannya dalam
menginspirasi kehidupan sosial untuk kembali menjadi sosial yang berilmu,
tentunya berilmu menurut aturan-NYA. Kan dari sini kita udah sedikit lebih
tahu, kalau yang dipegang dan dikelola Pustakawan itu bukan kunci loker, jaga
ruangan, ngeberesin dan ngerapiin buku di rak atau sejenisnya, bukan itu, yang dipegang
Pustakawan itu Informasi, Ilmu, Pengetahuan, dan ide – ide positif yang berguna
sebagai Suplement kecerdasan sosial sehingga masyarakat berpikir kritis tapi
gak sinis terhadap nasib Bangsa dan Dunianya yang diatur oleh kebijakan
Pemerintah yang terbukti gagalnya, untuk itu syarat keprbadiannya pun juga gak
sesederhana yang kita bayangin: harus punya semangat, keberanian, kesabaran,
dan keikhlasan diatas orang rata – rata. Sangking gak sederhanyanya Amanah yang
dititipkan untuk seorang Pustakawan, sampai – sampai dalam buku Key Word:
Perpustakaan dimata masyarakat, disitu ada kutipan Pak Nurdin Laugu seorang
Dosen IPI (Ilmu Perpustakaan dan Informasi), seingat Gue, Beliau mengatakan
bahwa Pustakawan itu ibarat Nabinya Informasi di Era Informasi, J
Mantap !!. Suer, pas baca tulisan ini serasa Gue digampar bolak – balik. Kalau
sejenak dilirik kesamping kiri, kayaknya Pustakawan itu bukan tipikal orang
yang harus “kotor tangannya”, lha
wong tugasnya segitu besar, bagi Gue tergantung, tergantung waktu dan tempat
dimana ia berjuang J, kalau Pustakawannya sedang merintis
perpustakaan, kemungkinan besar dia rela “mengotori
tangannya” atas dasar inisiatifnya sendiri, begitu juga sebaliknya.
Ada lagi, bagi Gue,
pustakawan itu Arsiteknya Informasi (bukan kulinya informasi), karena Golden
Goalnya berupa bangunan kokoh nan indah yang bernama Masyarakat Madani menurut
aturan-NYA, oleh karnanya juga seorang Pustakawan dituntut memiliki kemampuan
seorang Konseptor yang benar – benar matang, kreatif, tidak takut untuk
berimajinasi dan memiliki harga diri ke-profesian yang tangguh dan gak bengkok untuk
sebuah Ide yang mahal. Sebenarnya apa – apa yang ada dalam diri Pustakawan itu
murah untuk didapat dan dipelajari, apalagi untuk dikembangkan, tapi bukan
berari itu murahan. Ingat, haram
bagi Pustakawan Cuma jadi “Pemulung
Informasí” yang berdasi, artinya
kerjaannya Cuma ngebeli informasi (buku, ensiklopedi, majalah, koran, dlsb)
tapi gak di metamorfosiskan. Ibarat orang Cuma beli nasi putih + cabe + telor +
minyak sayur +bawang + garam tapi gak dibikin jadi “nasi goreng” yang enak, murah, halal dan mengenyangkan bagi orang
yang memakannya. J . em,, sebenarnya sih banyak yang bisa
dianalogikan untuk seorang Pustakawan, seperti Dokter. Yupz, bagi Gue juga,,
Pustakawan itu layaknya “Dokter Sosial”,
melalui Pencerdasan Kehidupan Sosial lah ia dapat menyehatkan Tubuh Peradaban
bagi Bangsa dan Dunia ini. Masih Ingat kan rumus aksioma ? bahawa “input
menentukan output” atau ilmu/informasi
menentukan pandangan dan sikap hidup, baik seseorang à keluarga à masyarakat à bangsa à dunia, atau
di dalam Al Kitaab disebut “al ‘ilmu imaamul ‘amal” yang artinya ilmu/informasi/isi
hati dan isi hati kepala seseorang akan menentukan tingkah laku manusia,
otomatis Pustakawan gak bakal kesulitan deh untuk menentukan apa penyebab dari
perilaku baik maupun buruk seseorang kecuali dengan mendiagnosis ilmu – ilmu apa
aja atau informasi apa aja yang udah dia konsumsi sehingga dapat menyebabkan
pola hidup seseorang menjadi sehat atau berpenyakitan. So ? Misi Pustakawan
lagi – lagi jadi beraneka ragam kalau dianalogikan sebagai “Dokter Sosial”,tugasnya
sederhana, yakni menyembuhkan atau mengobati penyakit sosial yang sudah ada dan
mendorong Massal untuk menjadi Massal yang mau mengkonsumsi informasi yang konstruktif dan
yang kagak bikin lebay – alay karakternya. Jujur, sampai sini aja Gue berpikir
dan yakin kalau tugas Pustakawan sebenarnya gak kalah sama tugasnya para
Pejabat, Anggota Dewan, Hakim Profesional, Dokter Hewan/Bedah Jantung,
Pengusaha Sukses, Relawan Bencana Alam, Tentara, Motivator ulung, atau Ustadz
dan Kyai terkenal lainnya, dsb, Berniat dan Berani jadi Pustakawan ?. Gue
tunggu deh kabar baiknya. J.
Huft,, sedikit
lagi deh Gue share nya, ini pengalaman Gue pas cek – cok sama dosen IPI, waktu
Gue tanya sama dia, menurut Ibu (karna orangnya female) Pustakawan itu sebuah
Apa ? Keterampilan kah ? Pengetahuan kah ? atau Kebijaksanaan ? eh dia malah
bilang kalau Pustakawan itu Cuma Keterampilan, weleh – weleh, kalau Pustakawan
Cuma Keterampilan ya otomatis tugas dia sebagai Arsitek Informasi gak tergapai
donx ? atau tugas dia sebagai Dokter Sosial juga gak kesampai donx ? trus
gimana Pustakawan bisa berlomba – lomba dalam memberi kontribusi ke Bangsa dan
Dunia ini dengan profesi lainnya kalau Pustakawan Cuma mentok di Keterampilan ?
why ? ya kalau Cuma modal keterampilan nanti ujung – ujungnya Cuma jadi Robot
Sosial, manut aja kerjaannya. Terus terang deh, selesai Gue baca The 8thHabit
karangan Stephen R.Covey, dari buku ini Gue punya standard sendiri untuk
seorang Pustakawan, yakni tadi, harus ada perpaduan antara Pengetahuan,
Keterampilan dan Kebijaksanaan. Hehe,, Biar perannya gak kalah Macho dari
Profesi lainnya yang kayak tadi udeh W sebutin. J
Terimakasih Pustakawan
? Apaan tuh ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar