Social Icons

a

Jumat, 28 Juni 2013

Tiga Aset dasar Pribadi Muda


TIGA ASET DASAR PRIBADI MUDA



Bismillah ...

Ada Tiga Aset (Sumber Kekayaan) Dasar TERPENTING yang harus betul – betul diperhatikan oleh Anak Muda, karna ini adalah modal awal dalam melakukan berbagai macam “transaksi” kehidupan dimanapun – kapanpun, diantaranya :

1.                   Cara Berpikir
2.                   Cara Berbicara
3.                   Cara Bertindak

Dari ke-Tiga Point diatas tadi, setidaknya kita memiliki Tafsir sederhananya guna memberi gambaran atau penjelasan lebih lanjut, terlebih dalam pengimplementasiannya:


1.                   Cara Berpikir

-                     Teringat apa yang dinasehatkan oleh Bung Karno, “Jangan pernah berpikir tentang Apa yang akan Bangsa Indonesia berikan padamu, tetapi berpikirlah tentang apa yang akan kau berikan untuk Bangsa Indonesia ini”, artinya kita jangan berpikir tentang apa yang akan didapatkan dari lingkungan sekitar kita, tetapi berpikirlah tentang apa – apa yang akan diberikan dari kita untuk lingkungan sekitar kita. (Menghilangkan mental pengemis atau manja)

-                     Ust anis Matta mengatakan: “Apapun masalah kehidupan yang sedang dihadapi, pertama kali yang harus saya pikirkan adalah: “Berpikirlah, tentang apa hikmah dibalik peristiwa atau masalah ini ?” (Positive Thinking pada-NYA)

-                     Memiliki pola Pikir Ekspansive, contoh: “Daripada kita sibuk menghitung jumlah  Musuh, lebih baik kita sibuk memenggal Leher Mereka.” (Khalid bin Walid), artinya daripada kita sibuk menghitung jumlah permasalahan, lebih baik kita sibuk menyelesaikan permasalahannya. Atau sebagaimana yang dtegaskan oleh Abu Bakr r.a, beliau menegaskan: “Andaikan hanya ada 100 Tentara Allah SWT yang pergi berjihad, maka akulah salah satunya. Atau, andaikan hanya ada 10 Tentara Allah SWT yang pergi berjihad, maka akulah salah satunya. Dan, Andaikan hanya ada 1 Tentara Allah SWT yang pergi berjihad, maka itulah aku.” (Bukan masalahnya, terpenting adalah kitanya)


2.                  Cara Berbicara, diantaranya:

-                     Self to self, yakni kita hanya perlu berbicara dari hati, barulah ke lisan, agar telinga yang mendengar dapat meneruskannya kelubuk hati orang yang mendengarkan.

Keterangan: A (Hati) à B (Lisan Pembicara) à C (Telinga Pendengar) à D (Hati Sang Pendengar). Kalau ini terjadi, biasanya akan menelurkan 3 butir kebijaksanaan dalam sebuah komunikasi: 1) Kesabaran, 2) Keindahan, dan 3) Hehati – hatian dalam berbicara.

3.                  Cara Bertindak, karna terinspirasi oleh jumlah dua mata – telinga – tangan – dan kaki, maka yang dapat kita tarik benang merahnya,  diantaranya:
-                     Lebih banyak melihat
-                     Lebih banyak mendengar
-                     Lebih banyak bekerja
Itu saja !! (^_^)

Alhamdulillah ...

Terimakasih                                                                                                                            Tiga Aset Dasar Pribadi Muda
Baca SelengkapnyaTiga Aset dasar Pribadi Muda

Rabu, 26 Juni 2013

Lingkaran Setan Wacana - In KKN


Lingkaran Setan Wacana - Jawapos 15 Agustus 2011

Oleh: Rhenald Kasali



Di sebuah pulau terpencil,  pada tengah malam beberapa hari lalu saya menghentikan sebuah obrolan wacana.  Tiga hari berkeliling pulau, dengan obrolan panjang lebar, bertemu banyak orang, bagi saya sudah cukup untuk mengambil keputusan. Dengan bantuan internet dan media jejaring sosial kita pun punya kesempatan yang begitu luas untuk melakukan observasi, mendapatkan informasi.  Maka bagi saya, dengan pengalaman panjang turun ke lapangan, dua atau tiga hari berada di lapangan cukup untuk membuat rencana tindakan.

Namun apa yang terjadi? Pengalaman saya mengatakan, bangsa ini sangat senang berwacana.  Saat keputusan akan diambil, sedikit sekali orang yang siap untuk bertindak. Membawa data, menetapkan arah, memindahkan isi pikiran ke atas selembar kertas, dan membuat diagram besar yang menuangkan mimpi ke dalam bagan organisasi sulit sekali dilakukan.    Dimana-mana di negeri ini saya hanya menemukan lebih banyak aktivis, penggerak sosial, mahasiswa, ilmuwan, dan birokrat yang berwacana ketimbang yang bertindak dalam suatu wadah kesatuan.

Berwacana menghanyutkan karena begitu indah, berputar-putar tanpa resiko, bisa melibatkan siapa saja yang malas bertindak, bahkan melibatkan banyak orang yang takut menghadapi realita.  Berwacana adalah berputar-putar, membawa akhir sebagai awal seperti kata Colombus, kita akan berhenti pada titik dimana kita memulainya.  Bagi saya hal ini sungguh menyakitkan, membuat kita bodoh dan hidup dalam kemiskinan, gelap.



Bluetooth Wacana

Setiap kali saya menghadiri acara wedangan, begadangan, dialog, obrolan, diskusi atau apa saja namanya, sayapun larut dalam suasana yang menyenangkan.  Semakin malam, semakin banyak orang yang ikut datang dan berbicara.  Malam semakin larut dan saya pun memutuskan untuk berhenti, namun saya juga menyesali untuk meninggalkan tempat karena wacana itu begitu indah. Penuh tawa dan mimpi indah.  Namun, begitu Anda melayaninya, Anda pun akan tenggelam dalam wacana. Dari hari ke hari yang dibicarakan tetap sama, tak ada kemajuan, selain kemajuan wacana.

Kemajuan wacana ditandai dengan informasi-informasi baru, orang baru, kegamangan-kegamangan baru, keceriaan mentertawakan orang lain, menyalahkan pihak lain, serta bagaimana cara mengerjai orang-orang yang melakukan tindakan.  Semua dilakukan dengan harapan-harapan baru, namun sekali lagi, tak seorangpun yang berani mengambil gunting memutus mata rantai impian yang tidak mengerucut.

Wacana adalah gelombang magnet yang berputar melingkar tiada henti di atasbrain memory.  Ia berputar dari atas user-user, melebar dalam lingkaran-lingkaran kecil yang berkembang, meluas dan mengundang pikiran-pikiran manusia di sekitarnya yang siap menerima.  Wacana berkembang dengan bantuan memory bluetooth, persis seperti yang ada di ponsel Anda.  Sekali Anda buka menu connectivity dan menyalakan bluetooth, maka Anda siap menerima  informasi.  Gelombang berputar sampai Anda mematikannya.

Orang-orang yang mendapatkan informasi, gambar, cerita, video atau apa saja dari lingkaran di sekitarnya sudah merasa beruntung, menjadi lebih kaya informasi.  Mereka senang karena memiliki informasi yang dapat dibagikan kepada orang-orang lain, merasa berada dalaminner circle dan tahu lebih dahulu dari rata-rata orang lain.  Informasi-informasi itu membentuk wacana-wacana baru di dalam keluarga atau komunitas terdekatnya.  Namun bagi orang yang ingin bertindak, gelombang itu harus diputus karena hanya menghasilkan manusia wacana yang enggan bertindak.

Bluetooth yang tidak dipakai harus dimatikan, pada posisi off, dan semua orang harus diajak masuk pada konsensus tindakan.  Selama tidak dimatikan, manusia tenggelam dalam mimpi, omong kosong, menghindari resiko.  Tanpa disadari, manusia wacana beresiko tenggelam dalam gosip, kedengkian, dan fitnah.  Muaranya jelas:  kekalahan dan omdo (omong doang).


 Ambil Kertas atau Flipchart

Bagi saya, pemimpin sebuah gerakan adalah pemimpin yang tidak membiarkan pengikut-pengikutnya tenggelam dalam wacana.  Ia harus menarik gelombang bluetooth yang berputar-putar ibarat lingkaran setan itu ke dalam sebuah segitiga tindakan yang mengerucut.  Menghentikan  hidup dalam impian kosong menjadi tindakan yang berujung. Tentu saja mengajak  keluar dari wacana membutuhkan keluwesan.  Anda tentu tak ingin ditinggalkan orang-orang yang Anda cintai.  Anda ingin agar mereka bertindak, bukan meninggalkan impian itu ke dalam karung sampah.

Maka kepemimpinan memiliki peran penting.  Kepemimpinan adalah kekuatan pengaruh, menarik gelombang-gelombang itu ke dalam sebuah tindakan riil.  Ambillah kertas atau bawalah flipchart besar yang dapat dilihat orang-orang yang tengah bermimpi, bagi mereka ke dalam tugas-tugas spesifik, dan mulailah dari tindakan-tindakan kecil yang bisa segera menimbulkan hasil.  Batasi dalam bingkai waktu dan biaya.  Bagi orang ke dalam kelompok-kelompok dan tetapkan target bersama.

Hanya dengan cara demikian Anda akan memindahkan gelombang bluetooth wacana ke dalam gelombang tindakan yang riil.  Anda harus berani membawa mereka ke dalam pengambilan resiko yang riil.  Orang-orang yang berwacana cenderung menghindari resiko dan hanya hidup dalam indahnya perkataan, bukan tindakan.  Namun sekali mereka terlibat dalam tindakan, mereka akan menjadi riil entrepreneur, risk taker,  dan dream maker.

Di zaman serba cepat, di era serba terbuka, dan di dunia yang kaya pengetahuan ini, tugas pemimpin adalah memutus gelombang wacana agar negeri ini menjadi "lebih hidup", bebas dari dengki dan dendam.  Saya perlu mengingatkan, ilmuwan pintar sekalipun banyak sekali yang terlibat dalam gosip dan kebiasaan buruk berwacana tiada ujung.  Mereka mengatakan pikirannya ilmiah dan data yang diambilnya valid, namun sesungguhnya mereka banyak mengambil gosip  yang didapat dari wacana ke wacana.  Mereka memiliki grlombang bluetooth yang sama yang dimiliki  orang kebanyakan.

Ilmuwan sejati bukanlah ilmuwan berwacana, melainkan. Karyanya bukan hanya kertas, melainkan museum hidup atau patent.  Demikian pulalah aktivis dan pekerja sosial sejati.  Hidupnya bukan dari wacana ke wacana, melainkan walk the talk. Sekecil apapun, sebuah karya riil jauh lebih bermartabat daripada obrolan di media massa yang terlihat hebat namun tiada berujung.  Matikanlah gelombang bluetooth Anda sekarang juga, tak usah menunggu setelah hari  raya tiba untuk melakukan tindakan nyata.
Baca SelengkapnyaLingkaran Setan Wacana - In KKN

Senin, 24 Juni 2013

Simple Indications




SIMPLE INDICATIONS


Bismillah ...


Ehm – ehm !!

Wokey, kali ini Loe terpaksa baca apa – apa yang sekilas Gue anggap menjadi suatu indikasi, entah itu indikasi baik maupun buruk, baik dalam lingkup personal maupun komunal, yang jelas, bagi Gue indikasi – indikasi dibawah ini dah cukup kuat buat landasan kita untuk menebak – nebak seperti apakah sebenarnya orang atau lingkungan yang baru kita kenal atau temui – datangi itu (MUNGKIN). Tapi berupa point, diantaranya:

1.                  Parkiran, kalau Gue sih biasa nemuinnya di parkiran Kampus atau Masjid, kalau parkirannya rapi + tanpa petugas parkir, pastinya ada indikasi besar kalau Mahasiswa/i nya mudah ditata, hidup gak seenaknya, lebih berpikir kedepan dalam kehidupan sosial, gak Ndeso
2.                  Sandal Masjid, kalau disuatu Masjid kita nemuin bejubel sandal yang gak rapi, itu pertanda kalau masyarakatnya masih belum cukup tertata, hampir sama sama "Parkiran Mode"
3.                  Ngaji, biasanya sih Gue temuin di Ikhwan – ikhwan yang lagi ngaji, kalau ngajinya cepet, biasanya dia orangnya gak bisa atau susah berpikir atau berbuat sesuatu dengan tenang, sulit menghayati makna terdalam akan suatu pelajaran/hikmah, bahkan kecenderungan untuk buru – burunya pun ada.
4.                  Berkendara, gak Cewek- Gak Cowok, sebenarnya gampang sih nebak orang yang suka buru – buru atau ngebut saat berkendara, bagi Gue, itu tandanya dia suka atau lagi kesiangan, tapi kalau kesiangannya jadi kebiasaan, ya jadinya buru – buru terus, malah bisa – bisa segala aspek pekerjaannya pun dikerjakannya dengan cara buru – buru karena kesiangan atau keterlambatannya dalam memulai pekerjaan.
5.                  SMS, kalau ada orang yang sms nya gak disingkat – singkat, alias lengkap setiap kata – besar hurufnya – titik komanya diperhatiin, Wah !! itu tandanya orang yang cerdas dan memiliki apresiasi yang tinggi ke orang lain, Gue jamin, itu orang pasti Bijak, soalnya, baginya, SMS disingkat – singkat seolah menandakan kalau kita gak punya cukup waktu untuk berkomunikasi. Kalau dalam hal kecil ini aja dia begitu Bijak, apalagi langsung ketemu orangnya.
6.                  Wudhu, kalau ada orang yang wudhunya ngeluarin airnya kenceng – kenceng !! itu mah tandanya orangnya masih belum sadar tentang pemakaian air yang secukupnya, alias masih bersikap boros, terlebih gak jauh juga kan orang kayak gitu wudhunya buru – buru, malah tambah ketebak deh buruknya !!
7.                  Mobil, kalau Loe pernah ngalamin kayak Gue, yakni nyenggol mobil dan itupun gak membuat lecet mobil tetapi yang punya mobil ngomel, itu tandanya dia Orang Kaya tapi Pas – Pasan, coba kalau dia orang yang bener – bener kaya, pasti lecet gak jadi masalah baginya, kan dia banyak duit, No Problem !!
8.                  Kendaraan Pribadi, Pakaian, atau HP, dlsb, ada dua kemungkinan seseorang memiliki barang pribadi yang bagus: 1) sekedar pengen terlihat keren atau trendy aja atau bisa juga sebenarnya dia cuma ikut – ikutan/ korban majalah 2) Ingin menarik perhatian orang lain, biasanya yang belum punya pasangan atau pengen punya pasangan lebih dari satu.
9.                  Ke Perpustaan, biasanya mereka yang ke Perpus orang – orangnya pun terdiri dari 3 jenis: 1) Kuper, 2) Gak punya Pacar, 3) Kutu Buku
10.              Oganisasi, biasanya kalau lagi rapat kecil atau rapat besar semisal Rapat Akhir Tahun, jika suatu Organisasi lambat atau bertele – tele dalam menyelesaikan hal – hal yang bersifat teoritis pastinya gak akan cepet dia menyelesaikan hal – hal yang bersifat praktis.
11.              Makan, biasanya kalau kita disuguhin makanan, terus ada orang diantara kita yang ngambil makanannya duluan, itu tandanya minat dia terhadap makanan lebih mencolok daripada orang yang setelahnya mengambil makanan (doyan makan).
12.              Uang. Biasanya kalau ada orang yang duitnya lecek (walaupun ambl dari saku + berdompet tebal), itu punya tanda kalau dia sebenarnya gak cukup bisa ngejaga atau merawat harta. Apalagi pas ngambil sakunya buru – buru karna uangnya nyelip di pojok saku.


Udah, segitu aja, tar kalau banyak – banyak bisa berabe Loe, ingat, walaupun ini Pure terbukti dalam kehidupan Gue, tapi Gue saranin ke Loe untuk tidak semena – mena dalam menilai sesuatu.


Alhamdulillah ...


Terimakasih                                                                                                                        Simple Indications
Baca SelengkapnyaSimple Indications

Minggu, 23 Juni 2013

Darurat Loe


DARURAT LOE


Bismillah ...

Gue sih ngerasa bingung aja, sama mayoritas orang yang KTP nya Islam – yang apatis atau masa bodo sama apa – apa yang udah direkomendasikan dan ditegaskan oleh-NYA melalui al-Qur’an dalam memanejemen pola hidup manusia atau organisasi sehari – hari.

Pake otak yang sehat lha kalau mau apatis, jangan pake dengkul, kan udah jelas kalau dibalik al-Qur’an itu ada DIA Yang Maha Tahu, artinya DIA tuh udah Pasti Tahu Betul apa – apa aja yang pas/baik buat dilakuin dan sesuai/bermanfaat bagi manusia atau organisasi itu sendiri supaya mendapatkan kehidupan dunia yang hasanah, terlebih akhirat kelak. Udah tahu Manusia itu Maha Goblok, eh malah sok Maha Tahu + hidup gak mesti sesuai dengan al-Qur’an.

Mentang – mentang dikasih Anugerah berupa kebebasan memilih jalan atau keputusan hidup, eh malah gak amanah sama anugrah itu sendiri + kalau dinasehatin baik – baik malah masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Inget !!

Hidup semau Gue sama dengan hidup semau Nafsu, padahal DIA udah berfirmandalam Q.S Yusuf [12]: 53, kalau, “ ... nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan ... “

Coba Loe pikir bentar, biar Bumi ini tetap terjaga suhu dan waktunya dalam memenuhi hajat hidup makhluknya, Bumi sedikitpun tidak memperlambat atau mempercepat waktu rotasinya yang udah ditentuin oleh-NYA, bayangin kalau Bumi ini gak patuh sama ketentuan-NYA alias Berotasi semaunya Bumi ? ya tentu banyak kan efek negatifnya, terutama bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Bumi tetap bisa sebegitu manfaatnya bagi kehidupan makhluknya karena Bumi itu sendiri berbuat menurut aturan-NYA, sedikitpun gak melenceng. Begitu juga dengan benda langit lainnya. Juga Binatang, coba ayam punya waktu berkokok yang dia sendiri bebas nentuin semaunya, atau habis melek dia milih tidur lagi (lupa berkokok) ? atau bunga  yang mekar semaunya tanpa ngikutin aturan-NYA ?, on off on off deh Kehidupan Planet ini.

Sob ... kita ini “wayang-NYA”, dan DIA yang jadi “Dalang” kita semua. Kalau kita mau jadi “wayang” yang sebenarnya, ya mau gak mau atau suka – gak suka kita harus manut sama kehendak “Dalang”. Gak usah merasa katrok kalau kita patuh sama sang “Dalang” yang ngatur pertunjukkan (kan DIA Maha Tahu), justru ketika kita patuh sama maunya sang “Dalang”, otomatis kita sebagai “wayang” memiliki manfaat atau peran yang optimal bagi sesama. Kita emang jenis “wayang” yang berbeda dari “wayang” lainnya (binatang, tumbuhan, dlst) karna Anugerah Pilihan Hidup, tetapi kita juga harus betul – betul sadar, kalau Kebebasan Hidup dalam Memilih itu harus disertai dengan Kesadaran tentang Konsekwensinya.

Gue ngasih contoh sederhana aja deh disini, coba Loe  Check Q.S al-Qashash [28]: 73, bunyinya:

Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”

Nah, disitu kan ada kosakata yang Gue dah garis bawahi, “... supaya kamu beristirahat pada malam ...”. terus terang, banyak orang atau organisasi sekarang yang gak tertata pola hidupnya gara – gara gak ngamalin ini, yakni Istirahat diwaktu malam, artinya malam itu waktunya untuk Belajar atau Baca buku – Evaluasi Diri – Bertenang Diri dan Fikir, bukannya rapat Organisasi yang buat tambah capek + runyam pikiran, jalan – jalan, kegiatan keorganisasian yang sebenarnya juga bisa dilakuin dipagi hari, diskusi yang sebenarnya Cuma berat diteori doang, dsb.

Kalau kita gak Istirahat, so akibatnya ?, 1) Bangun kesiangan atau gak seger pas bangun – malah tidur lagi setelah melek, 2) Tugas atau PR tidak lekas terselesaikan, 3) Karna waktu baca bukunya kurang,, ya efeknya kita kurang ilmu atau pengetahuan dalam melakoni hidup ini + kita gak bijak dalam menanggapi berbagai permasalahan karena kapasitas ilmu kita masih minim, 4) dst

Jujur, dari ayat tadi aja Gue dah ngeliat + ngalamin banyak contoh tentang efek orang atau organisasi yang ngamalin dan gak ngamalin ayat tadi, orang yang gak ngamalin biasanya kalau janji gak tepat waktu (karna bangun kesiangan), bertele – tele + cenderung pendek berpikir atau kurang cermat dalam menyelesaikan masalah (karna kurang belajar), tergesa – gesa dalam mengerjakan sesuatu, gak bijak dalam menghadapi trouble and error internal maupun eksternal organisasi (karna gak punya luang buat baca buku), dst. Lain halnya sama orang atau organisasi yang ngamalin betul ayat ini, tentunya kebalikan dari yang tadi donk !!
Mungkin ini aja yang bisa Gue sampein ke Loe, mudah – mudahan Loe yang baca ini tergerak untuk berpola hidup sesuai dengan aturan-NYA yang ada didalam kitab-NYA, dan Q.S al-Qashash [28]: 73 tadi Cuma salah satu contoh yang Gue ambil buat Loe, syukur – syukur Loe kaji lebih lanjut ayat – ayat yang lainnya, biar makin menyeluruh pemahaman dan kesadaran kita dalam berpola hidup.


Alhamdulillah ...


Terimakasih                                                                                                                      Darurat Loe
Baca SelengkapnyaDarurat Loe

Dan Aku Sang Bunga


DAN AKU SANG BUNGA



Bismillah ...

__________-----=====-----=====-----__________


Ibarat diriku seperti Bunga Sahaja

Yang tak semudah kau petik begitu saja

Jika kau berniat memetikku,

Terlebih dahulu:

Kau lirik dengan penuh cinta keindahanku

Kau hirup dengan penuh kasih wewangiku

Kau usap dengan penuh sayang kelopakku

Dan jika terdapat serangga dalam dekapku

Bincanglah padanya baik–baik, tidak kaku

Sampai si Serangga berkenan lepas dariku


__________-----=====-----=====-----__________


‘ku kan hidup meskipun sejuta injakan besar meradang dari depan

Akan tetapi,

‘ku kan mati meskipun satu injakan kecil meradang dari belakang




Terimakasih                                                                                                                             Dan Aku Sang Bunga

Alhamdulillah ...
Baca SelengkapnyaDan Aku Sang Bunga

Seniman Hati


SENIMAN HATI



Bismillah ...

_____-----=====-----=====-----_____


Bagaikan Mawar,

Mungkin bagimu mudah untuk memetik pucuk raganya, tetapi

Belum tentu bagimu mudah untuk memetik pucuk sukmanya..



Tidaklah DIA,

Menciptakannya dari tulang kepala supaya kau mengkultuskannya

Menciptakannya dari tulang kaki supaya kau menghina – dinanya



Dan pastilah DIA,

Menciptanya dari rusukmu nan dekat dihati,

Supaya kau membelainya dengan penuh ketulusan

Supaya kau meluruskannya dengan penuh keindahan



Supaya ia Sanggup,

Melengkapi keberanian dengan kesabaran

Melengkapi kepahlawanan dengan keromantisan

Melengkapi kekuatan dengan kelemah – lembutan


Itulah Wanita !!

__________-----=====-----=====-----__________


Alhamdulillah ...



Terimakasih                                                                                                                     Seniman Hati

______________________---===


Rabbi ...
“Semoga Wanita yang ‘ku sayang ini betul – betul wanita yang sedang Engkau dekatkan padaku karna sayang-MU.”


===---______________________
Baca SelengkapnyaSeniman Hati

Rimba Pendidikan


RIMBA PENDIDIKAN


Bismillah ...


Ehm,

Jangankan budak, menjadi buruh pendidikan pun ‘ku tak mau

Jangankan bonsai, menjadi robot pendidikan pun ‘ku tak mau


Tidak,

Tidak kubiarkan mereka mengurungku pada sangkar akademis

Tidak kubiarkan mereka menipuku pada rasionalitas akademis


Rasanya,

Lebih baik gagal diatas kemerdekaan pencarian ilmu ..

Dibandingkan sukses diatas penjajahan pencarian ilmu


Tidak ada,

Tidak ada Nuansa Umi dalam pendidikan ..

Tidak ada Nuansa Abi dalam pemdidikan ..

Tidak ada Nunsa Kekeluargaan didalamnya

Dan semuanya,

Saling memburu penghasilan pribadi

Saling memburu kewisudaan pribadi


Dan yang dihasilkan,

Pahlawan & Pecundang Semester III

Agamawan & Negarawan Semester I

Adalah satu jalan keluarnya,

Letakkan Pendidikan diatas Pangkuan Ilmu dan Metode-NYA

“Duduk”manis diatas Kitab-NYA menurut sunnah Rasul-NYA


Alhamdulillah ...


Terimakasih                                                                                                                        Rimba Pendidikan


Baca SelengkapnyaRimba Pendidikan

Senin, 17 Juni 2013

Beginilah Kita


BEGINILAH KITA


Bismillah ...


Jika memang mereka sang wakil rakyat,

Lantas begitu mudahnya mereka tertawa – terbahak disaat rapat sidang

Jika memang kita semua adalah Suara Tuhan,

Lantas begitu mudahnya nasib kita diutak – atik oleh mereka yang picik

Jika memang kami ini adalah seorang Anak Muda,

Lantas begitu mudahnya kami memalingkan muka kearah gemerlap dunia

Jika memang dirimu adalah seorang Pengamat,

Lantas begitu mudahnya mulutmu tersumpal oleh amplop – amplop media

Jika memang dia adalah seorang Pelayan Umat,

Lantas begitu mudahnya dia memahat kebimbangan dalam dirinya sendiri


Oh God ...
Inilah Tanah Air-MU !!
Bukan Tanah Air kami,


Yang telah Engkau titipkan pada kami yang tak tahu diri ini,

Yang tak tahu diri pada dirinya sendiri – di Negerinya sendiri,

Yang telah Engkau titipkan pada kami yang saling menusuk,

Yang saling menusuk keluarganya sendiri – di Negerinya sendiri

Yang telah Engkau titipkan pada kami yang saling menyalahkan,

Yang saling menyalahkan saudaranya sendiri – di Negerinya sendiri,


Oh God ...
Inilah Nusantara-MU !!
Bukan Nusantara kami,
Dan Inilah kami, Hamba-MU !!

Telah tertusuk,
Oleh Tombak Berselimut Sutera
Milik Saudara se-Bangsa,


Terimakasih                                                                                                                    Beginilah Kita


___---___---___---___---___---___---___---___---


Belum !!

“Belumlah dapat dikatakan Rakyat pabila ia belum menjadi dirinya sendiri.”

“Belumlah dapat dikatakan Rakyat pabila harga barang melampaui harga dirinya sendiri”

“Belumlah dapat dikatakan Rakyat pabila ia belum mampu menentukan nasibnya sendiri”

Ingat !!

Pemimpin adalah cermin daripada rakyatnya
(Umar r.a)


Alhamdulillah ...

Baca SelengkapnyaBeginilah Kita