Jumat, 08 Februari 2013
Gaptek Krisis
GAPTEK
KRISIS – SOLUSINYA
Pernah suatu ketika
Khalifah ke-4 Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib r.a ditanya oleh salah seorang
mujahid, sang mujahid bertanya, “Wahai Ali, kenapa Kader – kader saat ini
begitu lemah ?”, kemudian Ali r.a menjawab, “Bagaimana tidak ? Dimasa
Rasululullah masih hidup, angkatan kader – kadernya seperi aku, sementara
dimasaku ini, angkatan kader – kadernya seperti kamu”. Sentak majahid itu
terdiam, lalu malu dan akhirnya berpamit dari hadapan Ali r.a. kalau dikonteks
kan disini, di Indonesia kita ini, kenapa angkatan ’45 merupakan angkatan yang
disegani dalam percaturan Dunia saat itu, bahkan tentara Siliwangi termasuk
tentara yang paling ditakuti setelah rusia dan Amerika, jelas, ketika Soekarno
– Hatta memimpin Indonesia, saat itu kader – kadernya pun memiliki size
perjuangan, persatuan dan pengorbanan yang belum dapat ditandingi oleh angkatan
Muda saat ini, saat itu ada Bung Tomo, KH Ahmad Dahlan, Soeharto, Jendral
Nasution, Jendral Sudirman, dlsb.
Dari paragraf diatas
aja bagi Gue dah cukup buat nerangin ke kita semua kenapa Permasalahan Bangsa ini
tak kunjung terminimalisasi ? ya itu karena kualitas dari masing – masing kita,
baik secara kualitas (kecanggihan) pribadi maupun komuniti yang gak sepadan
sama kecanggihan permasalahan itu sendiri, atau tingkat kematangan pribadi kita
yang gak se UpDate sama permasalahan saat ini. Huft,, kalau soal teknologi
kayak macam HP, Laptop, atau barang elektronik lainnya kita harus UpDate biar
gak dikira GapTek, tapi kalau soal Teknologi Karakter ? ya,, kita malah harus
merasa malu karna udah Terlalu GepTek, Jadul atau Ketinggalan Zaman. It’s Ok!! Kita
meng-UpDate diri terhadap Teknologi Mesin atau Infirmasi, tapi kita juga harus
berani meng-UpDate kan diri terhadap Permasalahan Bangsa.
Em,, emang sih setiap
tokoh itu dilahirkan berdasarkan tuntutan zamannya, toh kalau angkatan ’45
hidup sekarang belum tentu juga becus meminimalisasi berbagai permasalahan saat
ini. Artinya setiap Generasi itu harus dituntut lebih cerdas dan bijak dari
para pendahulunya, karna permasalahannya pun juga semakin tumbuh – berkembang –
dan berbuah. So ? ya jelas, kecanggihan pribadi untuk berkorban dan saling
membantu secara ikhlas dalam hal perbaikan dituntut lebih maju dibandingkan
dengan kecanggihan teknologi yang sekarang kita pakai.
Seharusnya, kita punya
MindSet yang Oke tentang pemanfaatan Teknologi Mesin atau Media Informasi saat
ini, dimana pemanfaatan Teknologi Mesin / Media Informasi (yang kita beli atau
pakai) harusnya digunakan berdasarkan kebutuhan hidup, bukan pada keinginan
atau nafsu memilikinya semata, sehingga teknologi yang kita punya atau pakai sekarang
menjadi berkah atau gak mubadzir, tentunya akan menjadi penunjang vital bagi
kematangan atau kecanggihan kepribadian kita dalam menjawab berbagai
permasalahan saat ini. Pasti Loe semua inget nasihat bijak perbelanjaan atau
pemanfaatan, “Kecerdasan Dalam Berbelanja
adalah dengan Membedakan Antara Keinginan Dan Kebutuhan.”
Secanggih apapun
teknologi mesin atau media informasi saat ini, kalau gak diseimbangkan dengan
kecanggihan karakter individu tentunya gak jauh berbeda dengan kondisi orang
ketika zaman bahola dulu, malah bisa dibilang kita gak lebih tertata daripada
mereka. Yang diperlukan saat ini bagi kita semua adalah berusaha se-Update
mungkin dengan krisis dan pemecahannya, teknologi mesin atau media informasi
Cuma sarana penunjang, bukan sesuatu yang paling utama dalam menyelesaikan
krisis. Canggih dalam Berkarakter, inilah kebutuhan vital yang harus segera
kita miliki terlebih dahulu.
Terimakasih Gaptek
Krisis – Solusinya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar