Minggu, 10 Februari 2013
Fenomena Puasa Sekarang
FENOMENA
PUASA SAAT INI
Jangankan Gue atau Loe,
Nabi SAW aja juga pernah Galau, dan,,, apa yah yang mau kita bahas kali ini ?
malah bingung sendiri Gue !! ^_^. Em,, bagini, perbedaan antara kita dengan
Rasulullah SAW sebenarnya Cuma sedikit, ya !! Cuma sedikit. Kalau Rasulullah
sedikit marah, tapi kita sedikit – sedikit marah, Kalau Rasulullah SAW sedikit
tersinggung, kita sedikit – sedikit tersinggung, Kalau Rasulullah SAW sedikit
Galau, kita sedikit – sedikit Galau, Kalau Rasulullah SAW sedikit tidur, kita
sedikit – sedikit tidur, kalau Rasulullah SAW sedikit makan, kita sedikit –
sedikit makan, jadi terbukti kan ? bedanya kita sama Rasulullah SAW sebenarnya
Cuma sedikit.
Ehm, kayaknya,
mendingan kita bahas tentang amalan atau sedekah yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW kepada umatnya ketika PUASA di Bulan Suci Ramadhan, seingat Gue,
dalam Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disitu Aisyah r.hum pernah
ditanya oleh salah seorang Sahabat tentang amalan atau sedekah Rasulullah SAW
ketika Puasa di Bulan Suci Ramadhan SAW, lantas Aisyah r.hum menjawab, “bagaikan angin yang berhembus, sangat cepat
ia menyambar, kuat untuk dirasakan, namun tak terlihat.” Artinya, Puasa
yang memang menurut Sunnah Rasullullah SAW itu bukan hanya diartikan sebagai
sikap “defence“ (bertahan) dalam lingkup pribadi, namun juga sebuah sikap
“ekspansif” (menyerang) dalam lingkup sosial dan budaya
Sering kita ditanya
mengenai target – target amalan ketika Puasa di Bulan suci Ramadhan, namun
sudah terlalu banyak yang menjawab seperti, “target saya khatam al-Qur’an
sekian kali, membaca buku ke-Islaman sekian banyak, mengahafal Ayatullah sekian
banyak, tahajjud sekian banyak, dlsb”, semua ditargetkan untuk pribadi dan ini
bercorak defence (bertahan), tidak memikirkan berbagai target (ekspansif) yang
harus ia capai untuk keluarganya, sahabatnya, masyarakat sekitarnya, atau
bahkan Bangsanya sendiri.
Pernah, pas Gue ikut
pengajian, sang pembawa acara bertanya kesalah satu peserta cowok tentang
target amalan Ramadhan , lalu peserta itu menjawab, “target perhari saya untuk
pribadi saya adalah sehari 1 ayat 1 pemahaman 1 pengamalan dan 1 pengajaran,
target perhari saya untuk keluarga saya adalah sehari 1 salam – 1 sapa – 1
nasihat, target saya untuk masyarakat sekitar saya saat ini adalah dengan cara
berkonsolidasi dengan beberapa tokoh masyarakat untuk serius dalam memakmurkan
masjid, target perhari saya untuk teman – teman saya adalah sehari 1 salam – 1 sapa – 1 nasihat, target
saya perhari saya dibulan Ramadhan ini dalam hal sedekah adalah 2 kali lipat
dari bulan biasanya”. Setelah peserta cowok itu selesai bicara, para peserta
dan sang pembawa acara pada melongo, antara salut, aneh dan tersadari, dan saat
itu juga sang pembawa acara menekankan kepada peserta pengajian untuk
menargetkan amalan atau sedeka yang tidak hanya untuk dirinya seorang, tetapi
juga lingkup sosial – budayanya.
Em,, kita masuk ke
waktu Sahur dan Buka Puasa, sebenarnya Gue ngerasa aneh kalau ngeliat nafsu
makan mayoritas Umat Islam sekarang, nggak dikota gak didesa sama aja, seolah
perutnya ada dua atau malah tiga, makannya jajanan makanan keuntungannya
berlipat – lipat, kenapa ya ? salah gak yah ? karna setahu Gue justru pas Puasa
itulah kita diminta bersungguh dalam membendung keinginan perut atau sedikit
dibawah perut. Gue yakin banget, yang namanya sahur atau buka puasa sebenarnya
bukan untuk perut atau sedikit dibawah perut saja, tetapi juga untuk Iman dan
Takwa kita, artinya ruhiyah kita juga harus diberi asupan ketika sahur atau
buka puasa walaupun seteguk gelas atau sebiji kurma, ini harus seimbang, jangan
sampai deh kita jauh lebih mempersiapkan diri untuk menunggu waktu buka puasa
si perut dibandingkan Iman (pandangan dan sikap hidup) dan takwa (tingkat
konsistensi dalam beramal). Kalau sampai gak seimbang antara keduanya, ya
jelas, tarawih semakin sepi, shubuhnya juga ikut – ikutan sepi, ini pun juga
sudah terbukti. Dan selama ini juga Gue liat banyak orang yang udah ngulang
puasa berkali – kali tapi gak ada peningkatan kualitas Iman, malah menurun. Gue
rasa, ini akibat kita yang belum atau gak mau menjiwai secara maksimal tentang
Isi dan Maksud dari Datangnya Bulan Suci Ramadhan tersebut bagi Umat Islam itu
sendiri
Cuey !! Gue yakin
banget, kalau Yang namanya Bulan Suci Ramadhan adalah Bulan untuk mendidik
nafsu dan berkonsolidasi secara serius dengan hati Nurani kita sebagai Muslim
dalam mematuhi mau-NYA selama kita hidup.
Terimakasih Fenomena
Puasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar