Social Icons

a

Jumat, 31 Mei 2013

Risalah Fikr


RISALAH FIKIR


Pabila ada Adik Kecil datang dan berbicra lantang ataupun pelan dihadapanku: “Wahai Pelayan Umat!! Adillah pada siapapun – dimanapun – dan kapanpun”, maka aku akan mendengarkannya dengan cara terbaik yang kubisa, dan aku sadar,, bahwa sang Adik itulah yang kelak menjadi Pemimpin bagi Bangsa ini.

Pabila ada Ibu atau Bapak Tua datang dan berbicara terbata ataupun tersekat dihadapanku: “Wahai Pelayan Umat!! Berlaku kasih dan sayanglah pada orang – orang renta seperti kami ini dimanapun – dan kapanpun”, maka aku akan mencambuk diri ini untuk sesegera mungkin melaksanakannya, sebaik dan seindah yang kubisa, dan aku sadar,, bahwa Orang Tua seperti itu sebenarnya adalah Orang Tua yang menjadi Ayah dan Ibu bagi anak – anak Negeri.

Pabila ada seorang Muda menghampiri dan berada disisi kanan atau kiri ‘ku, kemudian sang Muda itu bertutur santun lagi rendah hati kepadaku: “Wahai Pelayan Umat!! Jadilah mata – telinga orang yang sedang kau layani, supaya dirimu mengetahui dan memahami secara baik dan benar apa – apa yang sedang dibutuhkan  orang yang sedang kau layani, lalu jadikan dirimu seolah pikiran dan perasaan orang – orang yang kau layani, agar kau mengetahui dan memahami dengan betul apa – apa yang sedang mereka pikirkan dan rasakan saat ini. Dan terakhir jadikan pula dirimu bak perut – kaki – tangan mereka, agar kau juga dapat merasakan secara pasti apa – apa yang membuat mereka lapar dan lelah tanpa daya.

Mungkin terasa so Sweat !!

Pabila seekor nyamuk hinggap, lalu menusukkan moncongnya kekulitku untuk mengais kebutuhan hidup atas darahku, maka seolah ia menegurku dengan cara sederhana, bahwasanya kenyataan hidup alam kebinatangan di Negeri ini teramat nestapa, tidak diperlakukan sebagaimana fitrahnya, dan manusia terlalu rakus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga Kenyataan hidup Alam kebinatangan menjadi begitu tidak seimbang lagi.  begitu pula lalat yang hinggap atau berterbangan disekitar lauk – paukku, seolah mereka memarahiku kalau – kalau manusia di Negeri ini terlalu banyak yang memikirkan perutnya daripada perut alam sekitarnya.

Pabila kudengar hempasan ombak laut secara seksama, maka yang terngiang dalam alam fikirku adalah: “Sang laut sedang berbincang padaku!!”, seolah sang laut sudah tidak lagi sanggup menahan rasa asinnya yang palsu, palsu karena asin air matanya, bukan kerana asin air atau sifatnya. Sang laut menyuruhku mendengar keluhnya: “Lihatlah keonaran yang telah kalian hadiahkan padaku dan saudara – saudaraku lainnya yang berada  diatas tanah, seperti wilayah puncak, gunung, dlsb telah kalian injak – injak dan telah kalian pantati kami pula dengan nafsu sempit kesenangan kalian ??. ------------------------------------------------------------ Rakyatku Tuanku – Alamku Kekasihku

Terimakasih                                                                                                                       Risalah Fikir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar