Jumat, 24 Mei 2013
Risalah Civitas
RISALAH
CIVITAS #1
Yth,
Kepada Dewan Civitas Tercinta ...
Satu pertanyaan dasar dari saya kepada kalian
adalah: “Kenyataan Pendidikan yang
seperti apakah yang kalian bina saat ini untuk kami ?”.
“... kami bertanya, tolong kau jawab dengan cinta
...”, (Iwan Fals: Bongkar !!)
saya yang masih al – fakir ini selalu merasa heran,
kenapa pendidikan kita hanya memberatkan pada satu dimensi kemanusiaan, yakni
akal (IQ), padahal kita sudah mewarisi banyak bunyi falsafah pendidikan dari
para pendahulu kita, dan salah satu bunyi yang termasyur adalah: “Belum !!
belum dikatakan selesai tugas seorang Guru pabila hanya mencerdaskan akal
seorang murid namun tidak mencerdaskan budinya” (R.A Kartini: Habis Gelap
Terbitlah Terang). Seingat saya, kalian adalah sekumpulan daripada orang –
orang dengan gelar keilmuan yang tak lagi diragukan kemampuannya, lalu mengapa
(sengaja atau tidak) Pendidikan di fakultas tercinta kita ini serasa kehilangan
cinta sejatinya – menjadikan pendidikan sebagai alat perlakuan bagi robot –
robot pendidikan (mahasiswa) !!. dan kalaulah saya diperkenankan mendapatkan
sebuah jawaban santun dari kalian, “sudahkah kalian mendefinisikan dengan baik
dan benar atas kami sebagai subjek pendidikan dan pendidikan itu sendiri
sebagai domain atas peradaban yang dicita – citakan ?” jika memang belum, aduhai
ironisnya pendidikan di fakultasku ini !! ??
“... kami bertanya, tolong kau jawab dengan cinta ...”,
(Iwan Fals: Bongkar !!)
Marilah kita tengok sebuah rangkaian keterangan
objektif dari seorang Ary Ginanjar, penulis buku ternama ESQ, dimana beliau
dengan sangat gamblangnya memberi suatu syarat atau konten kesuksesan atas
sebuah Negeri – Komuniti – Famili – Pribadi pendidikan, bahwa keseimbangan atas
kecerdasan ESQ merupakan harga mati bagi sebuah habitat pendidikan. Apakah kita
rela begitu saja mengenyampingkan Tiga Hal tadi hanya demi rasionalitas keterbatasan
SDM (apalagi uang) kita, padahal (kalau mau jujur) sebenarnya harta – tenaga –
dan jiwa dari masing-masing kita belumlah dikapitalisasi secara maksimal ?,
kita belum melakukan pengorbanan mati – matian atas keterpurukan ini !! ??
“... kami bertanya, tolong kau jawab dengan cinta
...”, (Iwan Fals: Bongkar !!)
Kalaulah kita belum pikun, bukankah Civitas Ini
digandengkan dengan kata “ISLAM” ? jika memang itu benar adanya, lalu mengapa
keterseok – seokan batin atau ruh dari pendidikan kita saat ini kita tanggapi
dengan tenang – tenang saja tanpa perlu ditanggapi secara serius dan duduk
bersama ?, saya tentunya sangat yakin, bahwasanya kalian memiliki kecerdasan
dalam memahami apa yang saya maksud sebagai batin atau ruh dari pendidikan kita
saat ini.Dan adalah hak bagi saya bertanya kepada kalian, “ISLAM” yang seperti
apakah yang kalian maksud dalam Civiatas ini ?, padahal tanpa kata “ISLAM” pun
pendidikan sekuler lainnya terbukti kuat mampu atau jauh lebih berdaya daripada
kita dalam melahirkan Insan – insan Peradaban Dunia saat ini maupun yang akan
datang ?
“... kami bertanya, tolong kau jawab dengan cinta
...”, (Iwan Fals: Bongkar !!)
Kita juga tentunya ingat akan falsafah kesuksesan
dalam hidup ini, dimana “ciri orang gagal adalah sibuk mencari banyak alasan
atas kegagalannya, sedangkan ciri orang sukses adalah sibuk mencari banyak
jawaban atas tantangannya”, begitu juga
dengan kita sebagai organisasi pendidikan, dimana ciri Civitas gagal adalah
mencari banyak alasan atas kegagalannya, sedangkan ciri civitas sukses adalah
sibuk mencari banyak jawaban atas tantangannya.” Atau kalau perlu kita tambah: Civitas
dengan kebiasaan atau kebudayaan baik saja masih harus berupaya keras untuk
sukses dan mempertahankannya, apalagi civitas yang memiliki kebiasaan atau
kebudayaan buruk ?, muka jelek malah cermin
yang dipecah, itulah istilah yang tidak kita harapkan menempel pada masing
– masing kita setelah mengenal falsafah tadi.
Satu pertanyaan yang mungkin menjadi permen enak
jika kalian mengunyahnya dengan baik dan benar: “Memangnya, sudah seberapa
pantaskah pribadi kalian menjadi dewan civitas di fakultas ini dan bagi kami ?”
“... kami bertanya, tolong kau jawab dengan cinta
...”, (Iwan Fals: Bongkar !!)
Terimakasih Risalah
Civitas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar