Social Icons

a

Minggu, 07 April 2013

Pemuda Numpang Lewat


PEMUDA NUMPANG LEWAT

Kalau ditanya tentang impian, Pemuda yang satu ini tentunya akan menjawab: “saya ingin menjadi Pengrajin Iman HAKIKI bagi pribadi – famili – komuniti – dan Negeri, itu saja”

Kalau ditanya tentang parameter kesuksesan, Pemuda yang satu ini, dia akan menjawab: “sukses itu ketika kita konsisten dalam kebenaran hakiki + suksesnya saya adalah juga sukses bagi mereka (sukses yang mensukseskan), apalah arti saya sukses sementara mereka tidak ? padahal saya sukses tidak dengan usaha sendiri. Contoh kecil: saya akan bahagia dikatakan sebagai orang yang tepat waktu tatkala orang disekeliling saya juga termasuk orang yang tepat waktu.”

Kalau ditanya tentang kabarnya, Pemuda yang satu ini, dia akan menjawab: “tergantung, jika kamu sehat Insyaallah keadaan saya pun sehat sepertimu juga, tetapi sekiranya kamu sakit ? seolah saya pun akan ikut merasakan rasa sakit itu”.

Kalau ditanya tentang solusi atas kemiskinan yang melanda Bangsa kita, maka Pemuda yang satu ini akan menjawab: “Cukup Pastikan bahwa diri sendiri dan keluarga tidak dalam keadaan miskin, itu saja”.
Kalau ditanya tentang solusi pengangguran yang melanda Bangsa kita, maka Pemuda yang satu ini akan menjawab: “Pastikan ijazah yang didapat adalah ijazah yang penuh berkah, murni dari kerja keras sendiri tanpa menyontek, karena menyontek itu mengurangi bahkan dapat menghilangkan  keberkahan rejeki. Itu saja”.

Kalau ditanya tentang pemberantasan korupsi, Pemuda yang satu ini, dia akan menjawab#1: “dihipnotis aja satu – satu atau kalau perlu panggil Tomy Rafael, biar gak lelet nyelesain masalah, soalnya banyak masalah yang harus dikerjain + lagian juga politisasi hukum udah jadi barang umum di Negeri ini” (Versi Miring Kekiri) -------- dia akan menjawab#2 : ya jauh sebelum dia menjabat harus punya track record (proses panjang) yang gak Cuma pinter tapi “shaleh” donk, kalau belajar/kuliah menjadi jadwal mutlak maka NGAJI pun juga harus jadi Jadwal Mutlaknya atau kalau perlu sebelum menjabat minimal dia harus hafal al-Baqarah + Ali Imran + Juz Amma + Beberapa Ratus Hadits, kalau dia Islam, kalau “NON” ? saya yakin pembaca cerdas dalam menggeser ke kanan maksud dari teks ini. (Versi Miring Kekanan).

Kalau ditanya tentang cara mencerdaskan kehidupan Bangsa, Pemuda yang satu ini, dia akan menjawab: “sepele sih, setarakan aja jumlah Perpustakaan dengan jumlah masjid, tapi perhatikan juga kualitas perpusnya, jangan sampe lha Image “pinter aja kok repot” terus berkembang sampai kegenerasi besok.”
Pemuda ini pernah bilang juga: Bagaimana mungkin pembangunan Bangsa ini berkah dimata-NYA kalau – kalau hasilnya ditarik dari “pajak” prostitusi – hiburan – dan riba yang kita dapatkan ketika meminjam uang dari Orang Luar.

Pemuda ini pernah bilang juga: sebenarnya gampang mengidentifikasi seorang itu bener – bener Mahasiswa atau tidak: 1. Gak pacaran 2. Gak merokok. 3. Shalatnya tepat waktu pas adzan. Why ? kan yang jadi pacar sejati selama dia kuliah itu rakyat dan berbagai permasalahannya + rela gak ngerokok demi kesejahteraan keuangan proker juangnya sebagai “agent of change” biar gak jadi pengemis (nyebar proposal), dimana – mana perjuangan butuh uang dan dari sini juga diuji tuh kalau itu mahasiswa harus mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama + bagaimana mau tepat waktu dalam menyelesaikan permasalahan bangsa kalau masalah shalat tepat waktu aja masih molor.

Pemuda ini pernah bilang juga: gimana mungkin pendidikan kita ini menjadi pendidikan hakiki kalau – kalau lembaga pendidikan ( SD – SMP – SMA – UNIV) Cuma dijadikan alat persaingan sosial atau lembaga pendidikan Cuma dijadiin Merk Pendidikan dari Ijazah. Coba aja pas U ngelamar kerja, nah disitu ada Mahasiswa lain yang berasal dari Univ bergengsi , sementara Univ U gak se-Merk Mahasiswa “itu”. Tentu si “bos” lebih mempertimbangkan dia yang dari Univ bergengsi kan ?

Pemuda ini pernah bilang juga: gampang kok ngetes orang tersebut Negarawan atau bukan, tanya aja berapa uang tabungannya sekarang ? berat badannya sekarang ? biaya hidup perhari sekeluarga ?

Oh iya, terakhir, Pemuda ini juga pernah bilang, tentang orang – orang yang milih GOLPUT: “selama ini saya bingung sama yang GOLPUT, harusnya kalau gak milih ya diem (apapun hasil kedepannya) + gak usah nyalahin kinerja Pemerintah !! ini udah GOLPUT + bawel + nyalahin Pemerintah ----- mending kelaut aja deh.


Terimakasih                                                                                                                        Pemuda Numpang Lewat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar