Kamis, 31 Januari 2013
Edisi Pemuda
EDISI
PEMUDA
Ada spesies langka
tambahan yang juga gak kalah pentingnya dibandingkan binatang atau tumbuhan
tempo doloe untuk kita jaga dan
lestarikan bersama, biar gak punah – punah amat keberadaannya, susah nyari yang
asli, malah kebanyakan yang sekarang beredar Cuma yang palsu atau jadi – jadian.
Spesies Langka ini Gue namain “Pemuda”, ya, itu dia yang akan Gue catet kali
ini. Soal Pemuda, Gue sendiri yakin gak banyak – banyak amat orang yang tahu
tentang ciri khusus atau kriteria yang dimilikinyanya, apalagi mengidentifikasinya.
Yang jelas, Spesies ini memiliki ciri yang gak se-sederhana yang kita pikir.
Pemuda, yang pemuda itu ilmunya, idenya, imajinasinya, kegandurungannya, pikirannya,
jiwanya, semangatnya, kontribusinya, pengorbanannya terhadap sesama, keberaniannya,
kesabarannya, dan keikhlasannya dalam memperjuangkan hidup, Spesies ini gak
identik dengan umur atau tingkatan dalam sosial, sama sekali gak. Ada yang usia
biologisnya dah Tua tapi ke-Pemudaannya sangat menonjol, makannya kalau
berteori dan beraksi kayak orang berumur 30 tahun aja, ada yang usia
biologisnya masih kepala satu juga ke-Pemudaannya dah tampak, dan terakhir, ada
juga yang Usia biologsnya Muda tapi ke-Pemudaannya dah kayak orang jompo, kudu
ditompo. Sampai sini, Gue sendiri gak terlalu memperhatikan apa tulisan ini
menarik bagi Loe yang ngebaca atau tidak ? yang jelas, Gue nulis ini bukan apa
adanya saja, tapi ya kurang lebih gitu.
Jujur, setiap kali Gue
berkunjung ke suatu daerah, entah kota atau desa, yang paling pertama Gue tanya
adalah tentang Spesies Pemudanya, bukan Ketuanya apalagi Orangtuanya, kurang
lebih gini pertanyaannya, gimana habitat spesies yang satu ini, Pemudanya ?,
masih ada nggak ? kalau masih ada, lagi terancam punah nggak ? oh iya,
re-generasinya gak stagnan kan ?. dan kebanyakan mereka yang Gue tanya memiliki
jawaban yang seragam (secara umum), intinya cukup mengenaskan, bahkan kalau
udah cerita tentang spesies ini, sang pencerita agak mendramatisasinya. Gue
anggap, sebelum Bangsa ini dianggap kekurangan Pemimpin dan Pahlawannya, Bangsa
ini terlebih dahulu kekurangan Pemudanya, kenapa ? Karena dari pemudalah
seseorang bisa menjadi Pahlawan (walau tidak tercatat dalam sejarah manusia)
atau selebihnya menjadi Pemimpin. Kalau setiap penyakit ada obatnya, tentunya
setiap permasalahan ada solusinya, dan solusi paling tepat bagi Bangsa ini
adalah Pemuda. Cuma itu. Bangsa ini bisa berdiri tegak nan gagah walau belum
memiliki Pemimpin sekalipun, akan tetapi, Bangsa ini takkan bisa berdiri tegak
nan gagah setinggi mercusuar tanpa adanya Pemuda,. Ketika pondasi dasar
bergeser, maka segala sesuatu yang diatasnya akan terguncang keras bahkan
runtuh, itulah Pemuda bagi Bangsanya.
Sebuah Bangsa tanpa
Pemuda akan tentunya lumpuh, sebuah Bangsa tanpa Pemuda tentunya juga akan
Buta, sebuah Bangsa tanpa Pemuda tentunya juga hanya akan menjadikannya Bangsa
yang pincang. Jika Bangsa diibaratkan sebuah tiang, maka Pemudalah yang akan
menjaganya. Jika Bangsa diibaratkan api, maka Pemudanyalah yang akan menjadi
panas dan cahayanya. Jika Bangsa diibaratkan sebuah bunga, maka Pemudanyalah
yang akan menjadi wanginya. Jika Bangsa diibaratkan sebuah Bulan Purnama, maka
Pemudanyalah yang akan menjadi
cahayanya. Jika bangsa diibaratkan sebuah Laut, maka Pemudanyalah yang akan
menjadi ombaknya. Jika Bangsa diibaratkan sebuah matahari, maka pemudanyalah
yang akan menjadi cahayanya. Pemuda, dimana dan mau kemana kau saat ini ? sekian
lama, bukan hanya Ibu Pertiwi yang merindukan dan menanyakan kabarmu, tetapi
juga para Bapak Negeri yang kini telah terbaring tanpa daya didalam makam
perjuangan mereka. Pemuda, mereka menanyakan keberadaanmu, maka setidaknya,
jawablah panggilan mereka semampu kalian!!.
Tertulislah dalam satu Bulu Garuda yang terlepas : “Lebih
baik kehilangan Pemimpin Bangsa daripada
kehilangan Pemudanya.”
Terimakasih Pemuda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar