Minggu, 09 Juni 2013
Syarat – syarat Menaklukkan Dua Imperium Permasalahan Besar
SYARAT
– SYARAT MENAKLUKKAN DUA IMPERIUM PERMASALAHAN BESAR
Bismillah ...
Heraklius, Raja Romawi, pernah bertanya kepada Abu
Sofyan yang pada waktu itu masih menjadi musuh Nabi SAW yang paling keras.
“Bagaimana nasabnya?” Abu Sofyan menjawab, “Ia adalah orang yang bernasab
diantara kami.” Heraklius bertanya lagi, “Apakah ia pernah berdusta?” Abu
Sofyan menjawab, “Tidak.”
Heraklius bertanya lagi, “Apakah para sahabatnya
bertambah atau berkurang?” Abu Sofyan menjawab, “Bertambah.” Heraklius
bertanya, “Apakah ada diantara mereka yang murtad?” Abu Sofyan menjawab,
“Tidak.” Heraklius bertanya, “Apa yang ia perintahkan?” Abu Sofyan menjawab,
“Ia memerintahkan Shalat, berkata jujur dan menjaga diri (‘afaf).” Heraklius
berkata, “Jika laki – laki itu seperti yang engkau katakan, ia akan menguasai
pijakan kakiku (negeri) ini.”1
___---___---___---
Saya yakin, kita semua tidak menganggap dua paragraf
sebelumnya hanya sekedar kisah atau romantisme keagungan dari seorang Muhammad
SAW dimata para musuhnya, sehingga kita tidak terlalu berdecak kagum, dan kita tidak
lupa tentang cara terbaik apa yang harus kita lakukan terhadap dua paragraf
tadi ? tentu kita semua tidak mungkin membaca sambil lalu !! atau kita hanya menjadikan
kisah tadi sebatas renungan bagi iman pribadi ?, saya yakin kita semua mampu
memaksimalkan nilai – nilai yang terkandung dari kisah tadi, dan mampu
mengejawantahkannya kelini kehidupan semaksimal yang kita bisa.
Kita terpaksa akan menarik Kisah tadi kedalam
konteks permasalahan kita, baik secara Kebangsaan maupun Keagamaan, dimana
sebenarnya Bangsa dan Agama kita saat ini sedang diapit oleh Dua Imperium
Permasalahan Besar, dan besar permasalahan itu layaknya jelmaan dari
Imperium “Romawi” dan “Persia” yang dulu pernah terjadi.
Kita tidak akan muluk – muluk mengklasifikasi dan
menspesialisasi tentang apa atau siapa yang sebenarnya Menjadi “Romawi” atau
“Persia” secara gamblang!!, cukuplah bagi kita menyederhanakan bahwa “Romawi”
yang kita maksud + hadapi disini adalah Permasalahan Besar yang berasal Dari
Diri kita Sendiri (Internal Bangsa dan Agama), sedangkan “Persia” disini adalah
Permasalahan Besar yang itu datang dari “Luar” kita (Eksternal Bangsa dan
Agama).
Dari kisah diatas, ada beberapa Syarat yang harus
kita miliki – perbaharui dalam menghadapi – melewati berbagai Permasalahan
Besar layaknya “Rumawi” dan “Persia”, diantaranya:
1. Nasab
2. Jujur
3. Sahabat
yang bertambah
4. Kesetiaan
yang Tinggi sehingga tidak ada yang membelot
5. Mengajarkan
shalat, berkata jujur, dan menjaga diri
Dari kelima point diatas, mari kita bahas lebih
lanjut guna menghilangkan bias relevansi nilai-nilainya, antara lain:
1. Nasab
!!
-
Selama ini kita menganggap Nasab itu
berlaku pada tataran biologis, padahal tidak juga, nasab disini adalah kualitas
pandangan dan sikap hidup (Iman) baik secara ruhanis – sosial – budaya yang
telah diakui kebajikannya dimata masyarakat, kita mungkin memiliki bias dalam
kenasaban, dan kalaulah bias itu terjadi maka tugas kita adalah memutuskannya,
dengan cara memaksimalkan peran atas pandangan dan sikap hidup (Iman) kita
terhadap masyarakat, kemudian kita wariskan pandangan dan sikap hidup itu kepada
anak – cucu kita melalui mekanisme pendidikan iman yang berkesinambungan
2. Jujur
!!
-
Jujur disini adalah jujur dalam hal
potensi positif ke-Manusia-an, kita
mesti sadar mengenai harga yang harus kita bayar tatkala DIA menjadikan kita
sebagai makhluk paling rumit dan sempurna diantara semua ciptaan-NYA, yakni
dengan cara: “Kita tidak boleh kalah atau lebih hina daripada binatang”, a)
Kita tidak boleh kalah bangun daripada ayam b) kita tidak boleh kalah oleh
kebiasaan lebah yang hinggap – makan – menghasilkan yang bermanfaat c) kita
tidak boleh kalah dari keledai yang cukup sekali jatuh dilubang yang sama, dst
3. Sahabat
yang bertambah !!
-
Artinya, kita harus memiliki rasa saling
memahami – mencintai terhadap sesama yang kian waktu kian bertambah dan
berkembang, supaya sahabat yang kita dapat pun akan semakin bertambah. Itu saja
4. Kesetiaan
Yang Tinggi sehingga tidak ada yang membelot atau Murtad
-
Artinya, kita juga harus memiliki rasa
empati yang mendalam, sama rata dalam pembagian nilai – materi, saling
memayungi kelemahan masing – masing, saling menunjang, dst sehingga ada rasa
cinta yang sangat mendalam dalam persaudaraan didalamnya, bahkan apapun terpaan
yang menerpa ikatan persaudaraan itu, tetap akan solid.
5. Mengajarkan
shalat, berkata jujur, menjaga diri
-
Artinya,
·
Shalat = kita mesti menyelesaikan
terlebih dahulu urusan basic kita sebagai individu dalam melaksanakan shalat,
maksimal dalam mendirikan shalat Wajib maupun sunnah. Setelah itu barulah
mengajar !!
·
Berkata jujur = jadi antara perasaan –
pikiran – ucapan – tindakan memiliki keselarasan yang mantap dalam mengamalkan
atau menyampaikan kebenaran
·
Menjaga diri = menjaga diri dari sifat
subjektif, tidak tulus dalam berkontribusi, malas Iqra atau mengambil hikmah,
merasa cukup, dari hal yang bersifat haram – syubhat – atau sia – sia, atau
dari segala hal yang itu dapat memicu perpecahan dan permusuhan antar sesama
melalui media perasaan – pandangan – ucapan – sikap hidup, dst
Sebenarnya, melalui Kisah diatas tadi, kita
menemukan cara sederhana dalam menghadapi – melewati “Dua Imperium Besar”
tersebut, Insyaallah cukup dengan Lima Syarat tadi, dan kalaulah kita Check
secara berani ke diri kita masing – masing, pastinya banyak diantara kita yang
tidak maksimal dalam mengamalkan kelima syarat tadi. So !! apa selanjutnya yang
harus kita lakukan ? ^_^
“Tatajafa junubuhum 'anil madhoji' (Q.S as-Sajdah: 16), Lambung mereka tidak bersahabat
dengan tempat tidur". Tidak ada lagi waktu tidur sejak hari ini,
saudara-saudara sekalian. Kita akan memulai hari ini, insya Allah, sebagai
momentum kesadaran kita semuanya. Itu saja
Alhamdulillah ...
Terimakasih Syarat
– syarat Menaklukkan Dua Imperium Permasalahan Besar
#silahkan_koreksi
___---___---___---___---
1 Khalid, Amru.
2007. Jejak Sang Junjungan: Sebuah Narasi Sirah Populer. Solo. Aqwam. Hlm 22
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar