Selasa, 04 Juni 2013
Rakyat 0%
RAKYAT 0%
Bismillah ...
HEY RAKYAT !!
1.
Jangan mentang – mentang rakyat kalian
tidak lebih pandai berpikir dan berbuat daripada mereka – mereka yang diatas.
2.
Jangan mentang – mentang rakyat kerjaan
kalian hanya menggantungkan masa depan Bangsa ini keleher mereka – mereka yang
diatas.
3.
Jangan mentang – mentang kalian rakyat
kerjaan kalian hanya bisa minta disuapin guna mengenyangkan perut kalian oleh
mereka – mereka yang diatas.
4.
Jangan mentang – mentang rakyat kalian
bisanya hanya berkomentar dan memberi cacian yang berputar – putar pada mereka
– mereka yang diatas.
5.
Jangan mentang – mentang rakyat kalian
bebas memilih atau tidak, tetapi enggan bertanggung jawab atas apa yang dipilih
atau tidak dipilih guna kelangsungan mereka – mereka yang diatas.
6.
Jangan mentang – mentang rakyat kalian
hanya bisa menyuruh mereka – mereka yang diatas bekerja memperbaiki Bangsa
tetapi tidak bisa menyuruh diri sendiri untuk turut bekerja memperbaiki Bangsa.
7.
Jangan mentang – mentang rakyat kalian
menggelarkan diri sebagai Suara Tuhan, ingat !! Suara Tuhan takkan “terdengar”
oleh telinga mereka – mereka yang diatas manakala diucap oleh “mulut” besar
yang penuh dosa, memakan – makanan haram + mengucapkan hal – hal kotor + suka
berbohong pada-NYA.
Kepada
rakyat yang kusayang ... saat ini, tak baik lagi bagi kita jika hanya berpikir
tentang apa yang diberikan Presiden untuk kebutuhan kita, tetapi kita juga
perlu menambahkan pemikiran baru, yakni berpikirl tentang apa yang dapat kita
berikan untuk Presiden melalui kinerja ke-Masyarakatan maupun ke-Bangsaan kita.
Kepada
rakyat yang kusayang ... Jika kita ingin membangunkan mereka – mereka yang
diatas, tentunya kita mesti bangun terlebih dahulu, setelah itu bangunkanlah
mereka dengan penuh cinta. Sampai kapankan kita sebagai rakyat memiliki tangan
dibawah dalam hidup berkebangsaan ? bukankah baik bagi kita tatkala tangan kita
berada diatas dalam hidup berkebangsaan ?
Kepada
rakyat yang kusayang ... tidak ada yang namanya Negara Kacau, yang ada hanyalah
kekacauan rakyat itu sendiri dalam melahirkan – membina – dan memilih
Pemimpinnya di hari kelak.
Kepada
rakyat yang kusayang ... perhatikanlah dengan penuh cinta anak – anak muda yang
kita miliki, karna jika kita ingin melihat masa depan Bangsa ini, maka cukuplah
kita melihat bagaimana anak – anak mudanya saat ini.
Kepada
rakyat yang kusayang ... sepatutnya kita malu, malu tatkala membandingkan
kualitas masyarakat kita sebagai manusia dengan
masyarakat lebah yang ternyata jauh lebih solid dan produktif. Sebelum
kita pusing membutuhkan Pemimpin yang hebat, maka yang patut kita pusingkan
terlebih dahulu adalah tentang cara kita
dalam melahirkan – mendidik calon Pemimpin yang hebat tersebut.
Alhamdulillah
...
Terimakasih Rakyat
0%
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar